Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan – Sebagai manusia, Allah SWT telah memerintahkan kita untuk selalu beribadah dan tunduk pada aturan-Nya. Namun, sering kali kita lalai menjalankan perintah tersebut karena berbagai faktor, seperti hawa nafsu, emosi, kemalasan, godaan setan, dan lainnya. Akibatnya, kita lebih sering terjebak dalam mengejar kesenangan duniawi daripada mencari keberkahan hidup sesuai ajaran Islam.
Agar ibadah kita tetap konsisten meskipun banyak hambatan, penting bagi kita untuk memahami bagaimana tetap istiqamah di jalan Allah SWT. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:
“Aku berkata: Wahai Rasulullah, ajarkanlah kepadaku sesuatu dalam Islam yang tidak perlu aku tanyakan lagi kepada siapapun selain engkau.” Beliau bersabda: “Katakanlah, aku beriman kepada Allah, lalu istiqamahlah.” (HR Muslim).
Pengertian Istiqamah dalam Islam
Istiqamah adalah konsistensi untuk tetap berada di jalan yang lurus dan benar. Namun, pelaksanaannya tidak mudah karena manusia memiliki hawa nafsu dan keimanan yang sering kali mengalami pasang surut.
Secara bahasa, istiqamah berarti “lurus,” sementara secara istilah berarti menjalankan amalan secara konsisten sesuai dengan jalan yang diridhai Allah. Beberapa sahabat Nabi juga memberikan makna tentang istiqamah:
- Ali bin Abi Thalib: Istiqamah adalah melaksanakan kewajiban yang diperintahkan Allah.
- Umar bin Khattab: Bertahan pada satu perintah tanpa melanggar larangan.
- Usman bin Affan: Istiqamah berkaitan erat dengan keikhlasan.
- Abu Bakar Ash-Shiddiq: Tidak menyekutukan Allah atau melakukan syirik.
Menurut Ibnu Abbas, istiqamah mencakup tiga hal: konsisten dalam lisan (mengucap syahadat), hati (niat yang tulus), dan jiwa (ketaatan terus-menerus). Dari pandangan ini, kita dapat menyimpulkan bahwa istiqamah adalah konsistensi dalam keimanan dan ketaatan sepanjang hidup.
Baca Juga : Bersama Mahasiswi KKNT Internasional, Anak-anak SB Ipoh Belajar Membuat Obat Herbal dari Tanaman Jahe
Cara Agar Tetap Istiqamah dalam Ibadah
Karena istiqamah bukan hal mudah, berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencapainya:
- Meluruskan Niat dan Tujuan
Segala amal tergantung pada niatnya, sebagaimana dijelaskan dalam hadis: “Sesungguhnya setiap amalan tergantung niatnya, dan setiap orang mendapatkan sesuai niatnya.” (HR Bukhari dan Muslim). Dengan niat yang benar, ibadah kita menjadi bermakna dan bernilai di sisi Allah. - Memaknai Kalimat Syahadat
Syahadat adalah ikrar keimanan yang menjadi pondasi seorang muslim. Memahami dan menghayati makna syahadat akan menguatkan hati untuk tetap istiqamah, seperti kisah sahabat Ammar bin Yasir yang rela disiksa demi mempertahankan syahadatnya. - Membaca dan Memahami Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah petunjuk hidup yang menguatkan iman. Dengan membaca dan memahami Al-Qur’an, hati kita akan teguh dalam keimanan, sebagaimana firman Allah dalam QS. An-Nahl: 102:
“Jibril menurunkan Al-Qur’an dari Tuhanmu dengan benar untuk meneguhkan hati orang-orang yang beriman…” - Bergaul dengan Orang-Orang Shalih
Lingkungan sangat memengaruhi perilaku kita. Berteman dengan orang-orang yang shalih melalui majelis ilmu, pengajian, atau pergaulan sehari-hari dapat membantu kita tetap istiqamah. - Berdoa Memohon Keteguhan Hati
Allah yang membolak-balikkan hati manusia, sehingga doa menjadi cara utama memohon keteguhan hati. Doa yang sering diajarkan Rasulullah adalah:
“Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkan hati kami di atas agama-Mu.”
Dengan upaya ini, semoga kita senantiasa diberikan kekuatan untuk tetap istiqamah di jalan Allah hingga akhir hayat.
Author : Albert Aymi Pratama Putra
Sumber Referensi : https://www.dompetdhuafa.org/cara-agar-istiqomah/
Sumber Gambar : https://www.pexels.com/photo/top-view-of-person-praying-7957068/