7 Wirid Khusus yang harus Anda ketahui
Author; Nurohman
Image by : Freepek.com
Wirid atau dzikir ibarat tali pengikat yang menghubungkan hati kita dengan Sang Pencipta. Perintah untuk rajin berdzikir terdapat di mana-mana, baik di Al-Qur’an maupun dalam aneka hadits yang sarat makna. Ini adalah panggilan untuk lebih dekat secara batin dengan Sang Pemilik Langit dan Bumi. Di Universitas Alma ata, Anda dapat mendalami lebih jauh tentang signifikansi dan keutamaan praktik wirid serta dzikir dalam agama Islam, yang dapat memperkaya pemahaman spiritual Anda.
Dalam kitab suci dan ajaran Rasul, kita menemukan petunjuk yang menggema: “Ingatlah pada-Nya, dan Dia akan mengingatmu.” Dzikir adalah jembatan yang menghubungkan antara diri kita dan Allah, mengaliri hati kita dengan kehadiran-Nya. Dengan berdzikir, kita mengulurkan tangan ke langit dan menjadikan hati kita sebagai tempat curahan rahmat Ilahi.
Jadi, mari kita pahami bahwa wirid dan dzikir adalah kunci menuju kedekatan dengan Sang Pencipta, dan di balik perintah-Nya terhampar kebijaksanaan dan kasih sayang yang tak terhingga.
قال الفقيه أبي الليث رحمه الله تعالى: مَنْ حَفِظَ سَبْعَ كَلِماَتٍ فَهُوَ شَرِيْفٌ عِنْدَ اللهِ تَعَالَى وَالْمَلَائِكَةِ وَيَغْفِرُ اللهُ ذُنُوْبَهُ وَلَوْ كَانَتْ مِثْلُ زَبَدِ الْبَحْرِ وَيَجِدُ حَلَاوَةَ الطَّاعَةِ وَيَكُونُ حَيَاتُهُ وَمَمَاتُهُ خَيْرًا
Artinya “Al-Faqih Abil Laits rahimahullahu ta’ala berkata: ‘Barangsiapa yang menghafal tujuh (7) kalimat, maka dia dimuliakan oleh Allah Ta’ala dan para malaikat. Allah akan mengampuni dosanya meskipun sebanyak buih di lautan dan dia akan menemukan manisnya ketaatan, serta hidup dan matinya akan dalam keadaan baik’.” (Muhammad Nawawi bin Umar Al-Bantani, Nashaihul Ibad, halaman 33).
Berikut adalah 7 Wirid Khusus yang penting untuk Anda ketahui, terutama dalam menjalani kehidupan spiritual yang kaya makna. Praktik wirid ini memiliki peran penting dalam menguatkan ikatan spiritual antara individu dan Tuhan, serta membawa kedamaian batin. Di Universitas Alma ata, Anda dapat mengeksplorasi lebih dalam mengenai praktik-praktik spiritual dalam agama Islam, termasuk pentingnya Wirid Khusus, yang dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang nilai-nilai keagamaan.
berikut adalah 7 Wirid Khusus yang harus Anda ketahui;
- Basmalah
Semacam pendorong semangat yang sebaiknya kita ucapkan setiap kali memulai sesuatu, terutama jika itu adalah tindakan baik yang ingin kita lakukan. Basmalah adalah kunci awal yang mengundang berkah dan limpahan kasih dari Allah SWT. Selain Basmalah, terdapat 7 wirid khusus yang penting untuk Anda ketahui.
Dengan membaca basmalah, kita mengundang keberuntungan dalam setiap langkah yang kita ambil. Ia seperti pijakan pertama yang mengarahkan kita pada jalur yang benar, menyinari jalan kita dengan terang dan keberanian. Jadi, jangan pernah lupa akan keajaiban yang tersimpan dalam basmalah saat akan memulai segala sesuatu.
كُلُّ أَمْرٍ ذِيْ بَالٍ لَا يُبْدَأُ فِيْهِ بِبِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ فَهُوَ أَقْطَعْ
Artinya: “Rasulullah saw bersabda: ‘Tiap urusan penting yang tidak diawali dengan ‘bismillaahir rahmaanir rahiim’, maka akan terputus dari rahmat Allah.”
- Hamdalah
Ucapan syukur yang sebaiknya diucapkan setiap kali seseorang menyelesaikan suatu aktivitas. Ucapan “alhamdulillah” menandakan rasa terima kasih dan pengakuan atas segala nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.
قال العلماء : فيستحب البداءة بالحمد لله لكل مصنف ، ودارس ، ومدرس ، وخطيب ، وخاطب ، وبين يدي سائر الأمور المهمة
Artinya: “Disunnahkan memulai dengan ‘alhamdulillah’ untuk setiap muallif, orang yang belajar, orang yang mengajar, orang yang diceramahi dan orang yang berceramah, serta dalam perkara-perkara penting yang lain.” (Imam an-Nawawi, al-Adzkâr an-Nâwâwî, [Beirut: Dâr Kutub Islamiyah, 2004 M), j. 1, h. 172.)
- Istighfar
Istighfar adalah tindakan meminta pengampunan dari Allah (dengan ucapan “astaghfirullah”) yang sebaiknya dilakukan ketika seseorang menyadari bahwa ia telah mengucapkan sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginannya atau mungkin telah melakukan kesalahan lainnya. Ini adalah bentuk permohonan maaf kepada Allah atas tindakan atau ucapan yang tidak pantas.
Mengapa kita melakukan istighfar dalam situasi seperti ini? Alasannya adalah agar kita mendapatkan ampunan dari Allah SWT. Dalam Islam, Allah adalah Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Dengan mengucap istighfar, kita mengakui kesalahan kita, bertobat, dan berharap agar Allah mengampuni kita. Ini adalah tindakan yang mencerminkan kesadaran atas dosa dan upaya untuk memperbaiki diri.
Jadi, istighfar adalah cara untuk membersihkan hati dan memohon pengampunan dari Allah setelah kita menyadari kesalahan kita, termasuk ketika kita mengucapkan sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan kita. Salah satu dalil yang sering digunakan untuk melakukan istighfar adalah Al-Qur’an Surat Nuh ayat 10:
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ اِنَّهٗ كَانَ غَفَّارًا
Artinya: “Lalu, aku (Nabi Nuh) berkata (kepada mereka): ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun’.”
Selain itu, membaca istighfar juga bisa menghindarkan dari bala’, sesuai firman Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-Anfal ayat 33:
وَمَا كَانَ اللّٰهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُوْنَ
Artinya: “Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka selama mereka memohon ampunan.”
- Insyaallah
Bacaan “insyaallah” merupakan ungkapan yang sebaiknya digunakan ketika seseorang menginginkan sesuatu. Ungkapan ini bersumber dari perintah Al-Qur’an dan secara harfiah berarti ‘jika Allah menghendaki’. Penggunaan “insyaallah” mencerminkan keyakinan kita akan kekuasaan Allah dalam menentukan segala hal.
Dalam kehidupan sehari-hari, mengucapkan “insyaallah” adalah cara untuk menunjukkan kesadaran kita akan kehendak Allah dalam setiap hal yang kita lakukan. Ini adalah pengingat bahwa segala rencana dan usaha kita tergantung sepenuhnya pada kehendak-Nya. Dengan mengucapkan “insyaallah,” kita menyerahkan segala urusan kepada-Nya dan menyadari bahwa apapun yang terjadi adalah kehendak-Nya. Al-Qur’an juga menjelaskannya dalam surat Al-Kahfi ayat 23 dan ayat 24:
وَلَا تَقُوْلَنَّ لِشَا۟يْءٍ اِنِّيْ فَاعِلٌ ذٰلِكَ غَدًا، اِلَّآ اَنْ يَّشَاۤءَ اللّٰهُ
Artinya: “Jangan sekali-kali engkau mengatakan terhadap sesuatu, ‘Aku pasti melakukan hal itu besok’. Kecuali (dengan mengatakan) ‘Insyaallah’.”
- Hauqalah
Bacaan “hauqalah” atau ‘la hawla wala quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘azhim’ sebaiknya diucapkan oleh seseorang ketika menghadapi situasi yang dianggap makruh atau dibenci. Ucapan ini mencerminkan kesadaran kita akan keterbatasan dan ketergantungan kita pada kekuatan dan keagungan Allah.
Dalam momen-momen sulit atau ketika kita dihadapkan pada situasi yang tidak diinginkan, mengucapkan “la hawla wala quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘azhim” adalah cara untuk mengakui bahwa kita tidak memiliki kekuatan atau daya tanpa campur tangan-Nya. Ini adalah bentuk kerendahan hati dan penyerahan diri kepada keagungan Allah, mengingatkan kita bahwa segala sesuatu terjadi berkat izin dan kehendak-Nya.
وروي في الخبر أيضا إذا نزل بالإنسان مهم وتلا لا حول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم ثلا ثمائة فرج الله عنه أي أقلها ذلك ذكره شيخنا يوسف في حاشيته على المعراج
Artinya, “Diriwayatkan di dalam hadits juga bahwa bila kebimbangan hinggap di hati seseorang, lalu ia membaca Lā haula wa lā quwwata illā billāhil ‘aliyyil azhīmi sebanyak 300 kali, niscaya Allah membukakan jalan keluar baginya. Maksudnya Allah mengurangi beban kesulitannya. Hal ini disebutkan oleh guru kami, Syekh Yusuf dalam kitab Hasyiyah Mi’raj-nya,” (Nawawi Al-Bantani, Kasyifatus Saja, halaman 5).
- Tarji’
Bacaan tarji’, yaitu ucapan “innalillahi wa inna ilaihi raji’un,” sebaiknya diucapkan oleh seseorang ketika ia ditimpa musibah. Ucapan ini mencerminkan kesadaran kita akan asal-usul kita yang berasal dari Allah SWT dan akan kembali kepada-Nya.
Dalam situasi-situasi yang penuh duka, mengucapkan “innalillahi wa inna ilaihi raji’un” adalah cara untuk mengingatkan diri sendiri bahwa segala sesuatu berasal dari Allah dan bahwa kita semua akan kembali kepada-Nya. Ini adalah ungkapan kerendahan hati dan kesabaran dalam menghadapi cobaan, mengingatkan kita bahwa kita adalah hamba-Nya yang tunduk pada ketentuan-Nya.
اَلَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌۗ قَالُوْٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ
Artinya: “(Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan ‘Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji‘ūn’ (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kami akan kembali).”
- Tauhid
kalimat tauhid, yaitu ucapan “laa ilaaha illallaah Muhammadur rasulullah,” yang sebaiknya diucapkan setiap hari oleh seseorang. Kalimat ini merupakan pengakuan atas keesaan Allah dan kenabian Muhammad SAW.
Dalam agama Islam, pengucapan kalimat tauhid adalah wujud dari keyakinan akan keesaan Allah dan kenabian Muhammad. Kalimat ini memperkuat iman seseorang dan menjaga kekuatan spiritualnya. Dengan mengucapkan kalimat ini secara rutin, seseorang mengakui bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya.
Sehingga, kalimat tauhid ini dianggap sangat penting dalam kehidupan seorang Muslim, karena dianggap sebagai kunci surga dan pengingat akan fondasi iman yang harus dijaga dengan tekun setiap hari.
مُعَاذَ بْنِ جَبَلٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ كَانَ آخِرَ كَلَامِهِ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله دَخَلَ الْجَنَّةَ
Artinya: “Dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: ‘Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata: ‘Siapa pun yang akhir ucapannya (ketika menjelang ajal) kalimat La ilaha illallah maka ia masuk surga’.”
itulah 7 Wirid Khusus yang harus Anda ketahui dan semoga bisa menambah pengetahuan kamu.
Bagi teman- teman yang mau belajar lebih dalam tentang dunia agama maupun pendidikan lainya, bisa join ke prodi S1 PAI serta fakultas FTIK terbaik di universitas alma ata yogyakarta”:
Refrensi
Sumber: https://islam.nu.or.id/doa/ini-7-wirid-istimewa-yang-harus-kamu-ketahui-GaBb2