4 Kitab Tajwid yang diajarkan di pondok pesantren

4 Kitab Tajwid yang diajarkan di pondok pesantren

4 Kitab Tajwid yang diajarkan di pondok pesantren

 

Author: Nurohman

Freepik.com

Metode hafalan masih jadi andalan nih di pendidikan pesantren, gengs. Di sana, para santri diwajibkan buat hafal berbagai macam syair yang ada di kitab-kitab tertentu. Syair-syair ini ngangkat berbagai bidang ilmu, dari bahasa Arab, fiqih, ushul fiqih, mantiq, aqidah, sampe tajwid. Di Universitas Alma ata, kita dapat memperdalam pengetahuan tentang  Ilmu Pendidikan Islam.  

Dengan hafal syair ini, pembelajaran jadi lebih lancar dan para santri bisa lebih gampang ngerti konsep-konsep pelajarannya. Jadi, gak cuma hafal tanpa ngerti, tapi bisa juga dijelasin konsepnya dengan lebih baik. Pastinya, metode ini tetap jadi pilihan yang ampuh buat pendidikan di pesantren.

Bener banget, gengs! Biasanya, di pesantren, para santri diajarkan dan diwajibkan buat hafal syair-syair yang ada dalam kitab-kitab tertentu. Setidaknya, ada empat kitab kumpulan syair yang jadi materi pelajaran buat para santri. Ini semua buat bantu mereka ngerti dan menguasai lebih baik cara baca dan melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an. Jadi, bisa dibilang ini salah satu langkah penting buat memahami dan menjaga kebenaran dalam membaca Al-Qur’an dengan baik. Keren, ya!

Berikut adalah 4 Kitab Tajwid yang diajarkan di pondok pesantren

  • Hidayat ash-Shibyan 

Wah, keren banget! Kitab ini isinya 40 bait syair yang fokus banget sama pelajaran tajwid. Bahasanya ringkas dan penuh dengan singkatan yang bikin para santri jadi lebih mudah memahami konsep tajwid. Contohnya, kayak “qatbu jadin” buat nyebutin huruf qolqolah, yang artinya huruf qaf, tha, ba, jim, dan dal. Atau “khussha dlaghthin qidh” buat nyebutin huruf isti’la, yang artinya huruf kha, shad, dlad, ghain, tha, qaf, dan dha.

Kitab ini ditulis oleh Syekh Sa’id bin Sa’ad Nabhan al-Hadrami, seorang ulama dari Hadramaut, Yaman. Sesuai namanya, Hidayatus Shibyan yang artinya petunjuk buat anak kecil, kitab ini memang dikhususkan buat mereka yang baru belajar tajwid. Jadi, isinya sangat dasar dan membangun. Kebetulan, kitab ini juga biasa diajarkan pake terjemahan berbahasa Jawa yang ditulis sama KH Muthahhar bin Abdurrahman yang diberi judul Syifaul Jinan, yang artinya obat penawar buat hati.

Seru ya, kalo ada kitab kaya gini yang bikin belajar tajwid jadi lebih menyenangkan!

  • Tuhfatul Athfal 

Wow, seru banget nih! Kitab Tajwid ini sebenernya gak jauh beda dengan yang sebelumnya, tapi tentu aja punya keistimewaan sendiri. Kitab ini ditulis oleh Syekh Sulaiman al-Jamzuri dan isinya ada 61 bait syair.

Kitab ini punya pembahasan yang lebih detail dibanding Hidayatush Shibyan. Di sini, dijelaskan dengan lebih rinci tentang idgham, mulai dari idgham mutaqaribain, mutajanisain, mitsli, sampe kabir. Ada juga pembahasan tentang huruf lam, bukan cuma pada kata benda yang berupa syamsiyah atau qamariyah, tapi juga ada lam mutlak yang muncul di kata kerja.

Karena ada pembahasan yang lebih dalam, biasanya kitab Tuhfatul Athfal ini diajarkan setelah para santri udah menyelesaikan Hidayatush Shibyan. Tapi tetep, sesuai namanya, Tuhfatul Athfal yang artinya sesuatu yang berharga buat anak kecil, kitab ini tetep diperuntukkan buat santri pemula. Keren banget, ya, ada kitab yang spesifik buat belajar tajwid!

  • Jazariyah 

Wah, kitab ini ditulis oleh salah seorang ulama paling terkenal dalam dunia Al-Qur’an, yaitu Syekh Syamsuddin Abul Khair Muhammad bin Muhammad bin Ali bin Yusuf al-Jazari. Kitab ini berisi 109 bait syair yang ngangkat ilmu tajwid.

Jelas nih, kitab ini jadi rujukan penting buat para santri dan pembelajar tajwid tingkat menengah. Banyaknya bait syairnya menunjukkan bahwa kitab ini ngebahas tajwid dengan lebih mendalam dan komprehensif dibanding kitab sebelumnya. Di sini, dijelaskan dengan detail tentang makhraj, atau tempat keluarnya huruf. Pasti seru banget buat yang mau ngerti tajwid dengan lebih mendalam, ya!

  • Matan Syatibiyah

Wah, kitab ini karya dari Imam Abul Qasim bin Fairah al-Syathibi. Beliau namain kitabnya Hirzul Amani wa Wajhut Tahani, tapi yang lebih terkenal dengan nama asy-Syathibiyah. Di sini, ada 1173 bait syair yang ngebahas ilmu membaca Al-Qur’an dalam tujuh jenis bacaan, yang disebut Qiraah Sab’ah.

Kitab ini jadi rujukan penting buat santri dan pembelajar tajwid level tinggi. Ngga cuma ngebahas tajwid dari satu jenis bacaan aja, tapi dari tujuh jenis bacaan Al-Qur’an, lengkap dengan perbedaan huruf di semua ayat Al-Qur’an. Pembagian babnya juga didasarkan pada topik-topik yang dibahas, kayak idgham kabir, idgham huruf yang dekat makhrajnya di satu dan dua kalimat, ha’ kinayah atau ha’ dhamir, hamzah dalam satu kalimat, hamzah dalam dua kalimat, hamzah tunggal, dan lain-lain.

baca juga: Pentingnya Pendidikan Al-Quran

Ngga cuma isinya yang luas, kitab ini juga beda banget dalam bentuk syairnya dibanding kitab lain. Kalo kitab sebelumnya pake bahr rajaz, kitab asy-Syathibiyah ini pake bahr thawil dengan akhiran “la” di setiap baitnya. Keren banget, kan, lebih dari seribu bait syair dengan akhiran yang sama, bikin kitab ini jadi luar biasa! Itulah 4 Kitab Tajwid yang diajarkan di pondok pesantren. Guys di Universitas Alma ata bisa menjadi tempat yang memotivasi loh, untuk memperdalam ilmu dan konsistensi dalam pengembangan akademis.

Bagi teman- teman yang mau belajar lebih dalam tentang dunia agama maupun pendidikan lainya, bisa join ke prodi S1 PAI serta fakultas FTIK terbaik di universitas alma ata yogyakarta”:

 

1 Comment

Pingbacks

  1. […] baca juga; 4 Kitab Tajwid yang diajarkan di pondok pesantren […]

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*