S1 Pendidikan Guru MI Alma Ata – Bagaimana tanggapan kalian jika ada orang yang suka berbicara sendiri? Pasti akan menganggapnya aneh dan “kurang sehat” bukan? Biasanya dalam keadaan seperti ini orang akan berinteraksi di depan cermin seolah-olah sedang berbicara dengan orang lain. Namun jangan salah sangka, kebiasaan berbicara sendiri memiliki efek baik untuk diri sendiri. Tergantung apa yang dibicarakan, apakah pembahasannya mengandung sisi positif atau sisi negatif. Jika yang dibicarakan mengandung sisi positifnya, akan berpengaruh baik untuk pikiran dan suasana hatinya, juga menjadi lebih semangat. Namun jika yang dibicarakan adalah mengandung sisi negatif, justru akan membuat kondisi pikiran dan suasana hati menjadi lebih buruk.
Kebiasaan berbicara sendiri juga memiliki pengaruh bagi kesehatan mental seperti tingkat stress, daya memori, dan lainnya. terkadang ada orang yang tidak bisa untuk terbuka pada orang-orang terdekatnya untuk menyampaikan isi pikirannya. Ada juga orang yang tidak terlalu suka mengumbar isi pikirannya yang mengarah ke hal pribadi, sehingga lebih memilih berbicara sendiri atau berbicara melalui pikiran. Dengan melakukan itu pikiran kita menjadi lega karena sudah tersampaikan dan akan membuat kita lebih fokus. Tidak hanya berbicara sendiri di depan cermin dan berbicara melalui pikiran, bentuk mengekspresikan diri juga bisa dengan suara yang keras. Misalnya, ketika sedang bekerja di depan layar sambil mendengarkan musik, kita bisa bernyanyi dengan suara yang keras. Efek baik saat melakukan ekpresi seperti itu adalah fokus lebih terkendali karena perilaku, ingatan, dan rencana akan berjalan secara efisien. Dampak baik lainnya yaitu dapat membantu mengontrol pikiran, sudut pandang seseorang menjadi lebih kritis.
Berbicara sendiri, berbicara melalui pikiran, maupun bernyanyi dengan keras, akan mengurangi tingkat emosional dalam melakukan pekerjaan. Ruangan pun tidak akan terlihat tegang seolah-olah memaksa kita untuk terus bekerja seharian. Ada baiknya ruangan dan suasana pekerjaan dibuat senyaman mungkin. Begitu juga layaknya seorang atlit yang berbicara sendiri pada saat sebelum atau sesudah pertandingan, “Pasti bisa!”, “Saya harus semangat!”. Bentuk ekspresi yang tidak hanya berlaku ketika tertekan dalam pekerjaan, namun juga pada saat masa yang sulit, bahkan di saat merasa lemah. Biasanya, orang uang melakukan bentuk ekspresi-ekspresi ini cenderung memiliki kecerdasan otak yang luar biasa. Apa salah satunya kamu?