Makna Tauhid
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan – Secara etimologi, kata tauhid berasal dari kata kerja wahhada-yuwahhidu, yang berarti “menjadikan sesuatu sebagai satu.” Dalam konteks syariat, tauhid merujuk pada keyakinan untuk mengesakan Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang benar. Ini berarti menolak segala bentuk penyembahan terhadap selain Allah dan menetapkan bahwa hanya Allah-lah yang berhak disembah. Hal ini menunjukkan bahwa meski manusia menyembah banyak hal (malaikat, nabi, orang saleh, atau makhluk lain), seorang yang bertauhid hanya menyembah Allah semata.
Pembagian Tauhid
Para ulama membagi tauhid menjadi tiga: Tauhid Rububiyah, Tauhid Uluhiyah, dan Tauhid Al-Asma wa Sifat.
-
Tauhid Rububiyah
Tauhid ini adalah meyakini Allah sebagai satu-satunya pencipta, pengatur, dan penguasa alam semesta. Contohnya, Allah menciptakan langit, bumi, memberikan rezeki, dan mengatur segala kejadian. Ayat-ayat seperti QS. Al-An’am: 1 dan QS. Az-Zukhruf: 87 menunjukkan bahwa kepercayaan ini juga diyakini oleh orang kafir jahiliyah. Namun, atheis yang menolak keberadaan Tuhan tidak mengimani rububiyah Allah.
-
Tauhid Uluhiyah
Tauhid ini adalah mentauhidkan Allah dalam ibadah, baik yang zahir (seperti salat dan sedekah) maupun batin (seperti cinta dan tawakal). Orang-orang kafir pada masa Jahiliyah juga mengakui adanya Allah sebagai Tuhan, namun mereka menyekutukan-Nya dengan menyembah selain Allah, seperti beribadah kepada berhala. Rasulullah diutus untuk menegakkan tauhid uluhiyah ini, sebagaimana disebutkan dalam QS. An-Nahl: 36.
-
Tauhid Al-Asma wa Sifat
Tauhid ini adalah menetapkan nama dan sifat Allah sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan Hadis, tanpa menyimpangkan (tahrif), menolak (ta’thil), menyerupakan (tasybih), atau menggambarkan (takyif) sifat Allah. Misalnya, Allah beristiwa (bersemayam) di atas Arsy, tanpa menyerupakannya dengan makhluk atau mengingkari maknanya.Baca Juga : Tafsir Surat Al-Hujurat Ayat 9: Pendekatan Damai dalam Penyelesaian Sengketa Perdata
Tauhid adalah inti ajaran para nabi dan rasul, dengan penekanan khusus pada tauhid uluhiyah. Syariat, jihad, dan ajaran Islam semuanya bertujuan untuk menegakkan tauhid ini. Pemahaman tauhid yang benar menjadi dasar penghambaan manusia kepada Allah dan menghindarkan dari kesyirikan.
Author : Albert Aymi Pratama Putra
Sumber Referensi : https://muslim.or.id/6615-makna-tauhid.html
Sumber Gambar : https://www.pexels.com/id-id/foto/bacaan-al-qur-an-11860799/