Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan – Banyak orang tidak menyadari bahwa mereka didominasi oleh sifat serakah. Perilaku ini sering kali merugikan orang lain, namun mereka acap kali tidak peduli atau bahkan tidak mau tahu. Sifat seperti ini sebaiknya dihindari, karena dapat membawa penyesalan di kemudian hari. Rasa tidak pernah puas dan selalu merasa kekurangan akan menimbulkan kegelisahan yang mendalam.
Hadits tentang Keserakahan Manusia
Dari Ibnu Abbas dan Anas bin Malik radhiallahu ‘anhum, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Seandainya anak Adam memiliki satu lembah emas, pasti ia menginginkan dua lembah, dan tidak akan memenuhi mulutnya kecuali tanah. Allah menerima taubat orang yang bertaubat.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini memberikan beberapa pelajaran penting:
- Manusia secara alami cenderung serakah terhadap dunia. Banyak yang menghabiskan waktu hanya untuk urusan duniawi hingga lalai terhadap ketaatan dan melupakan kehidupan akhirat.
- Makna “perut manusia tidak akan penuh kecuali dengan tanah” adalah bahwa manusia baru merasa cukup ketika ia meninggal dan tubuhnya kembali menjadi tanah. (Penjelasan Ibnu Batthal)
- Peringatan terhadap sifat tamak. Hadits ini mengecam orang-orang yang terlalu terobsesi dengan dunia dan harta hingga melupakan tujuan akhir kehidupan. Para ulama memberi teladan sikap qana’ah (merasa cukup) dan bersikap zuhud terhadap dunia.
- Ajakan untuk zuhud. Zuhud berarti meninggalkan segala sesuatu yang melalaikan dari Allah. Sikap ini menuntun pada kehidupan yang lebih tenang dan mendekatkan diri kepada-Nya. (Keterangan Ibnu Rajab dalam Jaami’ul Ulum wal Hikam)
- Cobaan berupa harta. Harta bisa menjadi ujian; ada yang bersyukur dengan apa yang diberikan Allah, namun ada pula yang tidak pernah merasa cukup.
Baca Juga : Bersama Mahasiswi KKNT Internasional, Anak-anak SB Ipoh Belajar Membuat Obat Herbal dari Tanaman Jahe
Kaitan Hadits dengan Al-Qur’an
- Harta dan sifat melampaui batas
Allah menjelaskan dalam Surat Asy-Syura ayat 27 bahwa jika rezeki diberikan secara berlebihan, manusia cenderung bersikap melampaui batas. Namun, Allah memberikan rezeki sesuai takaran, karena Dia Maha Mengetahui apa yang terbaik untuk hamba-Nya. - “Dan jikalau Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat.” (QS. Asy-Syura: 27)
- Peringatan terhadap sifat tamak
Dalam Surat At-Takatsur ayat 1, Allah mengingatkan bahwa kesibukan mengejar harta dan bermegah-megahan dapat mencelakakan manusia.“Bermegah-megahan dengan harta telah mencelakakan kalian.” (QS. At-Takatsur: 1)
- Sifat manusia yang keluh kesah
Surat Al-Ma’arij ayat 19-25 menjelaskan bahwa manusia secara naluriah bersifat keluh kesah dan kikir, kecuali bagi mereka yang konsisten dalam salat dan berinfak di jalan Allah.“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan, ia berkeluh kesah; dan apabila ia mendapat kebaikan, ia amat kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan salat dan tetap mengerjakannya. Dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu, bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta).” (QS. Al-Ma’arij: 19-25)
Author : Albert Aymi Pratama Putra
Sumber Referensi: https://priangan.tribunnews.com/2024/11/22/one-day-one-haditsjumat-22-november-2024-20-jumadil-awwal-1446-gambaran-manusia-yang-serakah
Sumber Gambar: https://www.pexels.com/photo/black-and-brown-concrete-building-2756807/