STUDI AKADEMIK “OPTIMALISASI KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK MENYONGSONG GENERASI EMAS”
Prodi Pendidikan Agama Islam Alma Ata – Ahad 16 Januari 2022, Himpunan Mahasiswa Pendidikan Agama Islam Universitas Alma Ata Yogyakarta dan HMJ Tarbiyah Universitas Islam Sultan Agung Semarang mengadakan Studi Akademik yang bertema “Optimalisasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam Untuk Menyongsong Generasi Emas”. Acara dihadiri lebih dari 200 mahasiswa, peserta didik, dan guru, serta terdiri dari beberapa tamu undangan seperti Dekan FAI UNISSULA Drs. Muhammad Mukhtar Arifin S, M.Lib. dan Dekan FITK Universitas Alma Ata, Dr. Ahmad Salim, S.Pd., M.Pd. Pemateri I Dr. Muh. Mustaqim, M.Pd.I (dosen PAI Universitas Alma Ata) dan Pemateri II Ahmad Taufik, S.Pd.I., M.Pd. (dosen Unissula).
Dekan FAI UNISSULA Drs. Muhammad Mukhtar Arifin S, M.Lib dalam sambutannya menyatakan bahwa seorang mahasiswa harus mampu menguasai berbagai bidang baik akademik maupun non akademik. Mahasiswa harus memiliki berbagai life skill dan kompetensi yang semuanya itu dapat diraih melalui belajar di dalam dan luar kampus. Sehingga study akademik harus memperhatikan kebutuhan yang dibutuhkan mahasiswa seperti membiasakan kegiatan membaca (reading room), diskusi dan sebagainya. Dengan hal tersebut para mahasiswa mendapatkan motivasi untuk bersaing secara luas tanpa merasa menghadapi beban yang berat.
Selanjutnya, Dekan FITK Universitas Alma Ata, Dr. Ahmad Salim, S.Pd., M.Pd. mengingatkan akan pentingnya menyambut era society 5.0 dimana mahasiswa harus siap menghadapi dunia industri yang dipaksa harus menguasai teknologi dan punya life skill yang memadahi. Era smart society 5.0 menggharuskan mahasiswa mempunyai kompetensi utama yakni, adaptasi dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Untuk menghasilkan kemampuan berpikir tinggi tersebut, maka mahasiswa harus mempunyai kemampuan pemecahan masalah yang komplek, berpikir kritis dan berkreasi.
Studi akademik yang diselenggarakan di gedung PCNU Bantul ini dipandu oleh moderator dari salah satu mahasiswa PAI Universitas Alma Ata, Wheni Suangga Torifa dan salah satu mahasiswa PAI Universitas Islam Sultan Agung Semarang, Dhika Ardeani. Dr. Muh Mustakim M.Pd.I menyampaikan materi terkait dengan kurikulum PAI harus mampu berkolaborasi dengan perkembangan teknologi di era 5.0 agar tidak tertinggal oleh zaman, namun harus memiliki dasar akhlak yang baik untuk menghadapi kompetisi yang luas dan memiliki kompetensi yang baik serta maju untuk mampu mewujudkan generasi Indonesia Emas di tahun 2045 mendatang.
Selanjutnya, pemateri II Ahmad Taufik, S.Pd.I., M.Pd. menyampaikan tema terkait urgensi menjadi guru PAI profesional tidak hanya bertugas memintarkan anak, tetapi juga mampu membuat terampil baik secara kognitif maupun spiritual.Menjadi guru PAI juga harus menguasai berbagai kompetensi dan dapat menguasai perkembangan kurikulum agar pembelajaran sesuai dengan apa yang diharapkan.Jika tidak mampu menjadi guru PAI yang terbaik, maka jadilah guru PAI yang mampu membawa perubahan bagi anak didik. Terakhir Studi Akademik ditutup dengan berdoa oleh yang dipimpin oleh Mahasiswa PAI Universitas Alma Ata Yogyakarta yaitu ananda Ahmad Silahuddin Al Ayubi.